KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.2

 PEMBELAJARAN SOSIAL DAN EMOSIONAL

Rumani Dyah Candrawati
CGP Angkatan 10 Kota Batam


Bapak ibu Calon Guru penggerak.... 
Pernahkah Anda mengalami kesulitan dalam menjalani peran Anda sebagai pendidik? Pernahkan Anda merasakan adanya beban berat dalam rutinitas sehari - hari...? Bagaimana perasaan bapak ibu... emosi bapak ibu...? Bagaimana perilaku yang bapak ibu tunjukkan saat berada di titik kesusahan tersebut?

Untuk menjawab situasi di atas, mungkin ada beberapa jawaban yang akan muncul. Emosi yang lepas kontrol, jenuh, kewajiban jadi terbengkalai, atau kondisi lain yang mungkin terjadi. 

Modul 2.2 mengajarkan tentang bagimana mengembangkan kompetensi Sosial dan Emosional, baik bagi seorang pendidik maupun bagi siswa. Pembelajaran sosial dan emosional ini merupakan pembelajaran yang membutuhkan kolaborasi antara seluruh komunitas sekolah. Dengan adanya kolaborasi tersebut, diharapkan siswa dapat memahami dan menerapkan pengetahuan dan keterampilan serta sikap positif tentang sosial dan emosional.

Pertanyaan Pemantik 

Apa kesimpulan tentang perubahan pengetahuan, keterampilan, sikap sebagai pemimpin pembelajaran setelah mempelajari pembelajaran sosial dan emosional?

Dari LMS Program Pendidikan Guru Penggerak, saya mempelajari tentang Kompetensi Sosial dan Emosional. Untuk meningkatkan hal tersebut dilakukan kolaborasi antara seluruh komunitas sekolah dalam Pembelajaran Sosial dan Emosional yang memiliki tujuan antara lain:
  1. Memahami, menghayati, dan  mengelola emosi  (kesadaran diri)
  2. Menetapkan dan mencapai tujuan positif  (pengelolaan diri)
  3. Merasakan dan menunjukkan empati kepada orang lain (kesadaran sosial)
  4. Membangun dan mempertahankan hubungan yang positif (keterampilan berelasi)
  5. Membuat keputusan yang bertanggung jawab. (pengambilan keputusan yang bertanggung jawab)

Sistematika bentuk kolaborasi antara komunitas sekolah tersebut dijabarkan dalam Gambar berikut ini 
sumber : https://www.imrantululi.net/read/40/pembelajaran-sosial-dan-emosional-pse-dan-kompetensi-soasial-dan-emosional-kse
  1. Penciptaan lingkungan belajar yang tepat serta terkoordinasi untuk meningkatkan pembelajaran akademik, sosial, dan emosional semua murid
  2. Kemitraan/kerjasama sekolah-keluarga-komunitas untuk membentuk lingkungan belajar dan pengalaman yang bercirikan hubungan/relasi yang saling mempercayai dan berkolaborasi
  3. Kurikulum dan pembelajaran yang jelas dan bermakna, dan evaluasi secara berkala.
Setelah mempelajari modul 2.2,  saya memiliki pengetahuan tentang beberapa Kompetensi Sosial dan Emosional yang harus ditingkatkan baik untuk saya sebagai Guru dan siswa.  
Dengan berbekal pengetahuan tersebut, saya melatih keterampilan saya tentang bagaimana merancang pembelajaran sosial dan emosional diintegerasikan dengan pembelajaran di kelas. Sehingga, dengan pemahaman modul 2.2 saya memahami bahwa pembelajaran di kelas tidak hanya berfokus pada akadeik siswa, namun juga tentang bagaimana mengembangkan dan melatih kompetensi sosial dan emosional siswa. Selain itu, sikap lebih empatik yang mendukung pembelejaran menjadi lebih nyaman dan efektif

Apa kaitan pembelajaran sosial dan emosional yang telah anda pelajari dengan modul-modul sebelumnya?

1. Kaitan dengan Modul 1.1 (Filosofi Pendidikan Ki Hadjar Dewantara)
Pada prinsip Pemikiran Ki Hadjar Dewantara, seorang pendidik harus berperan sebagai penuntun. Mengajar siswa sesuai dengan kodratnya. Peran ini akan terlaksana dengan baik jika seorang Guru memiliki kompetensi sosial dan emosional yang baik. Dengan KSE yang baik, maka seorang Guru akan lebih tangguh dan dapat bekerja dengan baik menciptakan kelas yang nyaman dan mampu menghadapi murid dengan keberagaman karakteristik, potensi dan gaya belajarnya. 

2. Kaitan dengan Modul 1.2 (Nilai dan Peran Guru Penggerak)
Seorang Guru penggerak memiliki peran antara lain menjadi pemimpin pembelajaran. Dimana untuk menjalankan perannya maka seorang Guru harus mengasah kemampuannya termasuk kemampuan sosial dan emosionalnya.  
Dengan kompetensi Sosial dan emosional yang baik, maka seorang Guru juga dapat menciptakan kelas yang nyaman dan pembelajaran berpihak pada murid. 

3. Kaitan dengan Modul 1.3 (Visi Guru Penggerak)
Dalam visi Guru Penggerak, harus memiliki tujuan untuk meningkatkan pendidikan karakter yang dimuat dalam Profil Pelajar Pancasila.  5 kompetensi sosial dan emosional yang akan diterapkan dan ditingkatkan, berkaitan erat dengan Profil pelajar Pancasila yang ada pada Visi Guru Penggerak. 

4. Kaitan dengan Modul 1.4 (Budaya Positif Sekolah)
Pembelajaran Sosial dan Emosional erat kaitannya dengan penerapan Budaya Positif di sekolah. Agar budaya positif bisa diterapkan dengan baik di sekolah, maka Guru harus memiliki kompetensi sosial dan emosional yang baik.  Mampu menjaga emosional dengan komunitas sekolah, mampu menjadi tauladan dengan murid serta memiliki kemampuan sosial untuk berkolaborasi dengan warga sekolah yang lain. 

5. Kaitan dengan Modul 2.1 ( Pembelajaran Berdiferensiasi)
Pada pembelajaran Berdiferensiasi, maka setiap siswa akan mendapatkan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan belajar dan profil belajarnya. Pembelajaran Sosial dan Emosional memberikan pengetahuan untuk dapat melakukan pendekaran individual agar pembelajaran lebih nyaman dan efektif. 
Dengan pembelajaran Sosial dan Emosional, maka pada pembelajaran berdifferensiasi, selain siswa mendapatkan pembelajaran akademik sesuai dengan kebutuhannya juga mendapatkan pembelajaran untuk meningkatkan kompetensi sosial dan emosionalnya. 

Pemahaman saya pada modul 2.2

No. 1
Sebelum mempelajari modul ini, saya berpikir bahwa untuk meningkatkan pembelajaran di kelas, seorang Guru perlu meningkatkan kompetensinya untuk memberikan pembelajaran berdiferensiasi sesuai dengan kesiapan belajar, kebutuhan dan profil belajar siswa sehingga siswa mendapatkan pembelajaran materi dengan baik dan guru hanya fokus pada peningkatan kompetensi dengan anggapan bahwa kompetensi sosial dan emosional dapat dipelajari diluar jam pembelajaran. Setelah mempelajari modul ini, ternyata pembelajaran sosial dan emosional juga sangat penting untuk dipelajari dan diterapkan. 5 Kompetensi Sosial dan Emosional wajib dimiliki oleh siswa ataupun Guru bahkan seluruh anggota komunitas sekolah untuk dapat menciptakan suasana well-being di sekolah.  Pembelajaran Sosial dan Emosional ini dapat dilakukan melalui beberapa cara, yaitu  pembelajaran eksplisit, integrasi dalam praktik mengajar guru dan kurikulum akademik serta menciptakan iklim kelas dan budaya sekolah.

No.2
Berkaitan dengan kebutuhan belajar dan lingkungan yang aman dan nyaman untuk memfasilitasi seluruh individu di sekolah agar dapat meningkatkan kompetensi akademik maupun kesejahteraan psikologis (well-being),  3 hal mendasar dan penting yang saya pelajari adalah:  
  • 5 Kompetensi Sosial dan Emosional, yaitu kesadaraan diri, manajemen / pengelolaan diri, kesadaran emosional, kemampuan berelasi serta Pengambilan Keputusan yang Bertanggungjawab
  • Kesadaran Penuh (mindfulness) sebagai dasar penguatan 5 (lima) Kompetensi Sosial dan Emosional, yaitu kesadaran yang muncul ketika seseorang memberikan perhatian secara sengaja/sadar pada kondisi saat sekarang. Dilandasi rasa ingin tahu (tanpa menghakimi) dan kebaikan (dalam Hawkins, 2017, hal. 15).  Serta Metode STOP sebagai strategi untuk melakukan mindfulness yaitu Stop (Berhenti), Take a Deep Breath (mengambil nafas dalam - dalam), Observe (Amati diri, pikiran, dan lingkungan), serta Proceed ( Proses dan Lanjutkan)
  • Teknik implementasi pembelajaran sosial dan emosional di sekolah yang dapat dilakukan dengan cara pembelajaran eksplisit, integrasi dalam praktik mengajar guru dan kurikulum akademik serta menciptakan iklim kelas dan budaya sekolah.
No.3
Berkaitan dengan no 2, perubahan yang akan saya terapkan di  kelas dan sekolah:
  • bagi murid-murid:  berusaha menerapkan pembelajaran sosial dan emosional bagi siswa, antara lain dengan cara 
    1. pembelajaran ekplisit melalui ekstrakurikuler, 
    2. membuat rancangan pembelajaran di kelas yang diintegerasikan dengan PSE, 
    3. menjadi tauladan untuk murid,  
    4. menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan kondusif untuk semua siwa
  • bagi rekan sejawat: 
    1. menjadi tauladan bagi teman sejawat mengenai peningkatan kemampuan sosial dan emosional, 
    2. mengajak untuk saling belajar dan berkolaborasi dalam menerapkan PSE untuk menciptakan weel-being di sekolah, misalkan melalui komunitas praktisi sekolah

Demikian tulisan saya,
Salam Guru Penggerak.. 
Tergerak, Bergerak dan Menggerakkan ***

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Equalizer - Tomlinson

2.3.a.4.1.Eksplorasi Konsep Modul 2.3

Miniatur Pembangkit Listrik