Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila merupakan salah satu unsur pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka. Profil pelajar Pancasila dirancang untuk menjawab satu pertanyaan besar, yakni peserta didik dengan profil (kompetensi) seperti apa yang ingin dihasilkan oleh sistem pendidikan Indonesia. Kompetensi profil pelajar Pancasila memperhatikan faktor internal yang berkaitan dengan jati diri, ideologi, dan cita-cita bangsa Indonesia, serta faktor eksternal yang berkaitan dengan konteks kehidupan dan tantangan bangsa Indonesia di abad ke-21 yang sedang menghadapi masa revolusi industri 4.0
Profil pelajar Pancasila memiliki beragam kompetensi yang dirumuskan menjadi enam dimensi kunci. Keenamnya saling berkaitan dan menguatkan sehingga upaya mewujudkan profil pelajar Pancasila yang utuh membutuhkan berkembangnya seluruh dimensi tersebut secara bersamaan. Keenam dimensi tersebut adalah:
Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia.
Berkebinekaan global.
Bergotong-royong.
Mandiri.
Bernalar kritis.
Kreatif.
Projek penguatan profil pelajar Pancasila diharapkan dapat menginspirasi peserta didik untuk berkontribusi bagi lingkungan sekitarnya dan dapat menjadi sarana yang optimal dalam mendorong peserta didik menjadi pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Beberapa tema utama projek penguatan profil pelajar Pancasila yang dapat dipilih oleh satuan pendidikan tingkat SMA/SMK adalah sebagai berikut.
Gaya Hidup berkelanjutan
Kearifan Lokal
Bhineka Tunggal Ika
Bangunlah jiwa dan Raganya
Suara Demokrasi
Rekayasa dan Teknologi
Kewirausahaan
Kebekerjaan
Pada tema Gaya Gidup berkelanjutan, Peserta didik memahami dampak aktivitas manusia, baik jangka pendek maupun panjang, terhadap kelangsungan kehidupan di dunia maupun lingkungan sekitarnya. Peserta didik juga membangun kesadaran untuk bersikap dan berperilaku ramah lingkungan, mempelajari potensi krisis keberlanjutan yang terjadi di lingkungan sekitarnya serta mengembangkan kesiapan untuk menghadapi dan memitigasinya.
Pada SMKS Kartini Batam, untuk Projek Penguatan Profil pelajar Pancasila tema Gaya Hidup Berkelanjutan Kelas X, Fase E, peserta didik mendaur ulang sampah yaitu koran bekas menjadi beberapa kerajinan tangan yang memiliki nilai guna dan nilai Estetik. Dengan projek ini, diharapkan peserta didik memahami pentingnya menjaga kelangsungan hidup lingkungan dengan cara mengurangi pencemaran. Jika, koran bekas tidak didaur ulang, maka kemungkinannya adalah hanya dibuang atau dibakar. Bukankah itu semakin menambah pencemaran bukan??
Tombol Equalizer merupakan perspektif bagaimana kita menentukan tingkat kesiapan murid dalam beajar. Tomlinson (2001: 46) mengatakan bahwa merancang pembelajaran mirip dengan menggunakan tombol equalizer pada stereo atau pemutar CD. Saat Anda mengajar, menyesuaikan “tombol” dengan tepat untuk berbagai kebutuhan murid akan menyamakan peluang mereka untuk mendapatkan materi, jenis kegiatan dan menghasilkan produk belajar yang tepat di kelas Anda Perspektif tombol Equalizer tersebut adalah sebagai berikut: Bersifat mendasar - Bersifat transformatif Saat murid dihadapkan pada sebuah ide yang baru, yang mungkin belum dikuasainya, mereka akan membutuhkan informasi pendukung yang jelas, sederhana, dan tidak bertele-tele untuk dapat memahami ide tersebut. Mereka juga akan perlu waktu untuk berlatih menerapkan ide-ide tersebut. Selain itu, mereka juga membutuhkan bahan-bahan materi dan tugas-tugas yang bersifat mendasar serta disajikan dengan cara yang membantu...
Metode Pengembangan Diri Rumani Dyah Candrawati CGP Angkatan 10 Kota Batam Pertanyaan Eksplorasi Dari beberapa definisi yang telah disebutkan, untuk menyelami perbedaan peran coaching dengan metode-metode pengembangan diri tersebut, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini: Setelah membaca definisi-definisi mengenai mentoring, konseling, fasilitasi dan training, tuliskan yang Anda ketahui mengenai mentoring, coaching, konseling, training dan fasilitasi. Dalam berinteraksi di sekolah, ceritakan pengalaman Anda ketika berperan sebagai coach, mentor, konselor, fasilitator, dan trainer Salam Guru Penggerak.. Tergerak.. Bergerak.. dan Menggerakkan ***
. Pembangkit listrik adalah sekumpulan peralatan dan mesin yang digunakan untuk membangkitkan energi listrik melalui proses transformasi energi dari berbagai sumber energi. Sesuai dengan tenaga penggeraknya, pembangkit listrik dibedakan menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD), Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG), Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU), Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu / Angin (PLTB). Bagian - Bagian utama yang digunakan untuk membuat miniatur Pembangkit Listrik adalah sebagai berikut : 1. Turbin / Kincir Bagian ini berupa kipas atau propeler yang akan berputar ketika terkena tekanan aliran air. Putaran turbin ini akan menggerakkan generator listrik yang terhubung dengan turbin air secara langsung 2. Roda gigi / Gear Aliran air pada sungai akan menyebabkan perputaran kincir / tu...
Komentar
Posting Komentar